Mochtar Masoed: Hubungan Keluarga Bagi Obama Tak Penting


YOGAYAKARTA - Euforia dilantiknya Obama menjadi Presiden Amerika ke-44 tak hanya dirasakan oleh warga Amerika namun juga dirasakan oleh warga Indonesia karena Obama masa kecilnya pernah tinggal dan bersekolah di Indonesia.

Hubungan historis antara Obama dan Indonesia berujung pada tingginya harapan bagi warga Indonesia agar Obama memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Namun harapan tersebut tampaknya hanya sekadar harapan, pasalnya Obama akan menjalin hubungan dengan Indonesia tidak berdasarkan unsur keluarga namun faktor politik yang menguntungkan bagi Amerika.
"Saya tidak begitu percaya hubungan keluarga akan mempengaruhi Obama, karena Obama sudah cukup dewasa terhadap hal-hal yang berkaitan dengan keluarga tidak begitu penting. Seperti mantan Presiden Amerika George Bush dengan ayahnya yang juga mantan presiden Amerika tidak akur. Bahkan omongannya tidak didengarkan sama sekali," terang Prof Dr Mochtar Masoed, Pengamat Hubungan Internasional dari Unversitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (21/1/2009).

Menurutnya, dalam hubungan antara Indonesia dengan Amerika jangan menaruh hubungan emosional. Jika kita berharap Obama berbuat baik dengan Indonesia caranya adalah membantu Amerika merumuskan kepentingan Amerika di Indonesia dan pilih kepentingan yang tidak mengganggu Indonesia.

"Bahkan jika bisa malah membantu kepentingan yang membantu Indonesia, mendukung pembangunan Indonesia atau membantu keutuhan Indonesia. Namun jangan berharap karena Obama adalah anak Menteng akan berbuat baik, karena ini semua adalah politik," tandasnya.

Hal yang saat ini harus dilihat adalah bagaimana Obama merumuskan kebijakan yang akan dicapai jangka pendek disamping agenda yang paling utama adalah menyelesaikan krisis finansial yang terjadi di Amerika dan dunia.

"Apakah Indonesia bagian dari penyelesaian krisis ekonomi, jika Indonesia merupakan bagian dari penyelesaian itu maka Indonesia akan diuntungkan," kata Mochtar Masoed.

Mochtar juga menyangsikan perkataan Obama tentang dukungannya terhadap Israel dan mendukung tindakannya melakukan agresi militer terhadap Palestina karena perkataan Obama tersebut diucapakan dihadapan orang-orang yang punya pengaruh yang besar di Newyork khususnya di Manhattan yang sebagian besar adalah orang-orang Yahudi.

"Seringkali politisi kalau berbicara sesuatu melirik yang lain, jangan sakit hatilah. Giliranmu nantilah dan jangan mengambil omongan politisi seperti yang dikatakannya," pungkas Mochtar memberikan isyarat.

Tidak ada komentar:

search engine

Google Mini Guwe


Archive